Jumat, 07 Juni 2013

kota kita kota bertuah, sungai kita bukan tong sampah


kamis siang 6 juni 2013, sehubungan dengan hari lingkungan hidup yang diperingati pada tanggal 5 juni 2013 dan bertepatan dengan ulang tahun RD (River Defender),  RD dan kawan-kawan pecinta lingkungan lainya melakukan aksi mulung (mengutip sampah) di sungai sail yang tepatnya dibawah jembatan jalan hangtuah ujung pekanbaru. panas teriknya matahari tak menyurutkan langkah kawan2 untuk tetap melanjutkan aksi mulungnya di sungai.


Gambar jaring yang dipasang
aksi mulung kali ini memakai jaring sepanjang 25 meter yang membentangkan dari sebrang ke sebrang sungai, pemasangannya disesuaikan dengan pasang surutnya air sungai,  pembentangan jaring bertujuan untuk mengumpulkan sampah yang terbawa surutnya air, 

setelah sampah mulai banyak dan air mulai pasang, barulah teman2  menarik jaring tersebut ke tepian danmulai memunguti sampah2dan memasukkannya ke dalam karung.

Gambar kumpulan sampah
berbagai macam sampah di temukan di sungai ini, mulai dari kantong2 pelastik, bungkus makanan pelastik, botol2 minuman, dan  kami menemukan bangkai2 binatang mulai dari bangkai ular, satu bangkai anak kambing, bangkai ikan sapusapu, jg ikan belida.


menurut cerita seorang pencari cacing sutra di sekitar sungai sail ini (pak darwis) dahulu terdapat banyak jenis ikan di sungai ini, namun sekarang hanya tinggal ikan sapusapu, belida, juga patin yang tersisa di sungai ini, beliau jg mengeluhkan air di sungai ini yg membuat badanya sering gatal2,

sungai yang seharusnya tempat mengalirnya air dan menjadi habitat dari banyaknya jenis ikan di pekanbaru ini kini sudah berubah menjadi tempat mengaliarnya sampah2 dan menjadi habitat ikan sapusapu, ikan sapusapu sendiri sering dikaitakan dengan air yang tercemar, karna ikan tersebut mampu bertahan hidup di kadaan apapun, tapi di sungai sail ini kami bahkan menemukan banyak ikan sapu yang mati, jika ikan sapusapu saja tidak sanggup hidup di air seperti itu bagai mana dengan ikan2 yang lain dan makhluk hidup lainya di sekeliling sungai sail ini ???,  kota kita kota bertuah, sungai kita bukan tong sampah.


Gambar aksi River Defender

Rabu, 05 Juni 2013

Mencari Oxbow, Mencari Potensi Desa yang Terlupakan

 

Selasa, 25 Desember 2012

Saat Ini Hujan Itu Rejeki Atau Sumber Bencana


Hujan sering disebut oleh orang tua kita dulu sebagai tanda datangnya rezeki. Nah, bagaimana dengan sekarang? Intensitas curah hujan yang tinggi sering disebut-sebut penyebab terjadinya bencana banjir, dan longsor. Hujan sebagai sebuah fenomena alam sekarang menjadi penyebab sumber bencana. tetapi mengapa intensitas hujan lima tahun belakangan ini menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Tingginya intensitas curah hujan saat ini sebenarnya diduga akibat ulah manusia sendiri yang bermula dari pola hidup yang tidak ramah dengan lingkungan. secara teori tingginya curah hujan berbanding lurus dengan tingginya penguapan air di permukaan bumi, dan tingginya penguapan air disebabkan suhu bumi yang tinggi dan terus meningkat akibat terjadinya pemanasan global. Sehingga terjadinya perubahan iklim, cuaca yang tidak menentu sudah pasti disebabkan ulah kita sendiri.  

Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalnya air hujan berasal dari air dari bumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, dan lain sebagainya. Selain air yang berbentuk fisik, air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda lain yang mengandung air.

Air-air tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasi akibat adanya panas matahari. Air yang menguap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan diagonal, pergerakan awan didukung oleh pergerakan angin.

Akibat angin yang bergerak menyebabkan terbentuknya awan, atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin membentuk butiran es dan air. pada saat awan terkumpul dengan banyak sehingga awan menjadi berat dan tidak mampu ditopang angin, membuat butiran-butiran air tersebut jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan (proses presipitasi). 

Gambar siklus turunnya air hujan


Secara tidak langsung tingginya curah hujan dipengaruhi oleh tingginya suhu di bumi yang menyebabkan proses penguapan air menjadi tinggi.

Hujan yang berlebih pada suatu lokasi dapat menimbulkan bencana pada kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah salah satu akibat dari hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi akhir-akhir ini juga mendukung persebaran hujan yang tidak merata sehingga menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah akibat ulah manusia agar anak cucu kita kelak tidak menderita dan terbunuh akibat kesalahan yang kita lakukan saat ini.

Selama 27 tahun antara tahun 1979 dan 2005 beberapa daerah tropis mengalami peningkatan curah hujan sebanyak 0,5 milimeter per hari per dekade (daerah merah).Secara keseluruhan, curah hujan tropis meningkat 5 persen selama periode ini. Guojun Gu, NASA.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari BMKG tercatat distribusi curah hujan diatas normal pada bulan November 2012.

Hujan yang berlebihan dapat meninbulkan dampak negatif terhadap sisi pola pertanian, banjir, dan lain-lain. 

Sebagai manusia sudah sepantasnya kita dapat untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi di bumi yang akan kita wariskan kepada generasi seterusnya, hidup yang bertanggung jawab adalah upaya terkecil dari tiap-tiap individu kita dalam menyelamatkan keberlangsungan lingkungan, seperti bertanggung jawablah atas sampah atau limbah yang kita hasilkan, it's simple alias sederhana bro, tetapi itu menunjukkan kita masih punya moral.