
Minggu (5/9), River Defender menyambut kedatangan para surfer dari Prancis dan Brazil, mereka datang menggunakan pesawat garuda dari Prancis yang transit di Kuala Lumpur. Team surfer yang beranggotakan Antony Colas, Fabriece Colas, Patrick Audoy, Eduardo Bage’ dan Maxance Payras, berkeinginan untuk berselancar di atas Bono sungai Kampar selama beberapa hari sekitar 7-12 September 2010.
Pada malamnya team surfer bersama team River Defender berkunjung ke Yayasan Mitra Insani untuk berdiskusi terkait bono, walaupun terkendala dengan bahasa kami semua tetap berusaha saling mengerti dengan menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa tangan, namun suasana diskusi terbentuk cukup hangat. Menurut Herbert sangat berbahaya untuk berselancar di bono karena gulungan gelombang bono tidak hanya air tetapi membawa lumpur dan pasir, ketakutannya adalah jika kita tenggelam maka akan sulit kita untuk keluar dari air. Menurut Patrick, gelombang bono memang menakutkan bagi sebagian orang tetapi bagi seorang surfer gelombang bono dapat memberikan kenikmatan tersendiri. Antony sangat yakin dengan apa yang akan dilakukan, karena dia sudah melakukan ini sudah hampir dalam sepuluh tahun ini kami sering berselancar di bono yang ada di beberapa Negara seperti di Brazil, China, Malaysia, Prancis dan lain-lain.