Kamis, 23 September 2010

Bono Not Dangerous But Pleasure


Minggu (5/9), River Defender menyambut kedatangan para surfer dari Prancis dan Brazil, mereka datang menggunakan pesawat garuda dari Prancis yang transit di Kuala Lumpur. Team surfer yang beranggotakan Antony Colas, Fabriece Colas, Patrick Audoy, Eduardo Bage’ dan Maxance Payras, berkeinginan untuk berselancar di atas Bono sungai Kampar selama beberapa hari sekitar 7-12 September 2010.
Pada malamnya team surfer bersama team River Defender berkunjung ke Yayasan Mitra Insani untuk berdiskusi terkait bono, walaupun terkendala dengan bahasa kami semua tetap berusaha saling mengerti dengan menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa tangan, namun suasana diskusi terbentuk cukup hangat. Menurut Herbert sangat berbahaya untuk berselancar di bono karena gulungan gelombang bono tidak hanya air tetapi membawa lumpur dan pasir, ketakutannya adalah jika kita tenggelam maka akan sulit kita untuk keluar dari air. Menurut Patrick, gelombang bono memang menakutkan bagi sebagian orang tetapi bagi seorang surfer gelombang bono dapat memberikan kenikmatan tersendiri. Antony sangat yakin dengan apa yang akan dilakukan, karena dia sudah melakukan ini sudah hampir dalam sepuluh tahun ini kami sering berselancar di bono yang ada di beberapa Negara seperti di Brazil, China, Malaysia, Prancis dan lain-lain.

Sedikit tentang bono yang disebut juga dengan tidel bore memang tidak banyak terdapat setiap sungai di seluruh dunia, Bono merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh gelombang pasang surut yang bertemu dengan arus Sungai Kampar. Kondisi muara yang berbentuk ’V’ memungkinkan pertemuan kedua macam arus tersebut, yaitu arus pasang dan arus sungai dari hulu, membangkitkan terbentuknya Bono. Gelombang Bono termasuk dalam kategori Tidal Bore, yaitu fenomena hidrodinamika yang terkait dengan pergerakan massa air dimana gelombang pasang menjalar menuju ke hulu dengan kekuatan yang bersifat merusak. Tidak semua muara sungai ataupun teluk bisa membangkitkan gelombang pasang semacam Bono. Catatan yang pernah ada sebagaimana dilaporkan TBRS (Tidal Bore Research Society), Bore yang terjadi di buy of Fundy Canada adalah tertinggi dari lebih seratus kejadian bono yang di pantau di 60 tempat di seluruh dunia. Beberapa fenomena yang pernah terjadi di negara lain (Donnelly dan Chanson, 2002). Seperti di Batang Lumpar (Malaysia), Sungai Siene (Francis), Sungai Shubenacadie dan Sungai Stewackie (Canada), Sungai Yang Tse-Kiang dan Sungai Hangzhou Fenomena Gelombang Pasang Bono Di Muara Sungai Kampar (Hangchow) di China, Bore di Sungai Amazon (pororoca) di Brazil, tidal bore di Sungai Seine (mascaret) di Perancis, dan Tidal Bore Hoogly di Sungai Gangga.


Pada tanggal 11 September 2010, Antony mengatakan kepada saya, bahwa gelombang bono disini sangat luar biasa mereka mendapat kejutan disini tidak seperti yang dibayangkan karena masyarakat bilang saat ini bononya kecil, dan mereka bertemu dengan gelombang bono dengan tinggi 2,5 meter dan Eduardo bage berselancar diatas bono selama satu jam tanpa henti. Kami tidak bisa bayangkan seperti apa bono yang besar bagi masyarakat Teluk Meranti. Di Teluk Meranti Antony dan rekannya berkesempatan memberikan privat selancar gratis kepada masyarakat, mereka sangat senang dengan sambutan yang diberikan oleh masyarakat Teluk Meranti. Setiap malam masyarakat berkumpul dan bercerita terkait bono sambil melihat film-film mereka berselancar di sungai kampar yang belum siap di edit dan di putarkan langsung di penginapan. Menurut Antony setelah beberapa hari bertemu dengan bono mengatakan bahwa bono di Teluk Meranti memiliki potensi wisata yang cukup bagus, karena menurutnya ini bisa mengundang peselancar lainnya datang kemari, seperti peselancar yang sering berselancar di Mentawai, karena Mentawai tidak jauh dari Teluk Meranti dan mereka bisa datang kemari untuk berselancar.

Sebelum team surfer datang ke Pekanbaru River Defender membantu dalam mensosialisasikan dan menyampaikan informasi ini ke Dinas Pariwisata Kab. Pelalawan, Kapolres Pelalawan serta Masyarakat di Teluk Meranti. Dinas Pariwisata Kab. Pelalawan mendukung kegiatan ini, bono memang di proyeksikan untuk tempat wisata oleh pemerintah kabupaten Pelalawan, namun ada beberapa fasilitas yang belum disiapkan dalam mendukung daerah ini menjadi tempat wisata, seperti Jalan, Menara Pemantau Bono dan lain-lain.

3 comments:

Anonim mengatakan...

Saya bangga ada dokumentasi soal bono......semoga org lain di dunia tau gmn bono itu ... hidup pelalawan

Anonim mengatakan...

Ini potensi pariwisata bagus sekali. Saya sebagai Putra Riau dan peselancar bangga sekali tahu tentang daerah sendiri bisa menghasilkan 'World Class Wave" di kampung halaman. Saatnya saya harus pulang kampung.

Leo Pekanbaru mengatakan...

Salam Kenal,
sy tertarik utk gabung di River Defender.
Kebetulan sy org PKU dan ada sedikit ilmu ttg
River Rescue dan Vidio hasil exspedisi ttg "BONO Wave" ini sudah juga sy posting diblog sy.
Apakah ada syarat khusus utk menjadi anggota..?

wasallam,
Leo

Posting Komentar